Hubungan Asosiasi Antara Skala Belanja Online dengan Jenis Kelamin
Abstract
Perkembangan teknologi informasi yang semakin popular adalah belanja online. Banyak masyarakat yang merasa bahwa belanja online lebih efektif sebab mereka bisa membeli barang sekadar lewat smartphone mereka dengan satu klik saja. Kelebihan belanja online untuk pembeli antara lain memudahkan dalam mencari barang yang diperlukan, kemampuan untuk membeli barang dari mana saja dan kapan saja, serta berbagai macam pilihan payment. Bukan hanya itu saja, belanja online juga menjadi alternatif yang populer bagi para pebisnis untuk merekomendasikan barang atau jasa yang mereka jual. Semakin banyak user internet yang murah dan tidak sulit digunakan, semakin berkembang juga bisnis belanja online. Hal ini juga didukung oleh industri yang memproduksi berbagai macam barang yang dapat jual-belikan melalui internet. Menurut berbagai penelitian, pembeli laki-laki cenderung lebih tertarik pada kenyamanan dan kurang tertarik pada interaksi sosial saat berbelanja. Sementara itu, perempuan memiliki sikap positif yang lebih tinggi terhadap berbelanja dan pria cenderung lebih memilih berbelanja melalui internet. Pada jurnal ini akan dibahas keterkaitan skala belanja online dengan jenis kelamin, pengambilan data dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Setelah pengambilan data sebanyak 153 angket baik laki-laki maupun Perempuan dilakukan uji kebebasan, lalu didapat hasilnya, bahwa tidak cukup bukti untuk menyatakan adanya hubungan asosiasi antara skala belanja online dengan jenis kelamin.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adilang, A. (2014). Persespi, Sikap, Dan Motivasi Hedonis Terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion Secara Online. Jurnal EMBA, 2(1), 561-570.
Alreck, P., & Settle, R. B. (2002). Gender effects on internet, catalogue, and store shopping. Journal of Database Marketing, 9, 150-162.
Laohanpengsang, O. (2009). Factors influencing internet shopping behavior: A survey of consumers in Thailand. Journal of Fashion Marketing and Management, 13(4), 501- 513.
Pratiwi, H. D. (2013). Online Shop Sebagai Cara Belanja Di Kalangan Mahasiswa UNNES. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Seock, Y. K., & Sauls, N. (2008). Hispanic Consumers’ Shopping Orientation and Apparel Retail Store Evaluation Criteria: An Analysis of Age and Gender Differences. Journal of Fashion Marketing and Management, 12(4), 469-486.
Yang, Y. C., & Huang, J. Y. (2010). Gender differences in adolescents' online shopping motivations. African Journal of Business Management, 4(6), 849-857.
Suwiknyo, D. (2009). BOS (Bisnis Online Syariah). Yogyakarta: Trust Media.
LaQuey, T. (1997). Sahabat Internet: Pedoman bagi Pemula untuk Memasuki Jaringan Global (Edisi 2). ITB, Bandung. (Hal. 17).
Yusuf, M., & Yusuf, A. (2012). 1 Jam Membuat Toko Online dengan Joomla-Virtuemart. Yogyakarta: Expert.
Saefulloh, A. (2019). Skripsi: Analisis Perilaku Konsumen Muslim dalam Belanja Fashion di Online Shop. Semarang: UIN Walisongo. (Hal. 49-50).
Harahap, D. A., & Amanah, D. (2018). Perilaku Belanja Online Di Indonesia (Studi Kasus). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, 9(2), 196.
Prabowo, & Suwarsi. (2009). Pengaruh Shopping Orientations dan Gender Differences pada Online Information Search dan Online Purchase. Fokus Manajerial, 7(2).
Djarwanto, P. S. (2005). Statistik Non Parametrik. Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.