Potensi Daya Hambat Ekstrak Kulit Batang Kelor (Moringa oleifera L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus
Abstract
Tanaman kelor (Moringa oleifera, L.) merupakan jenis tanaman potensial yang kaya akan nutrisi dan telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi. Bagian kulit batang kelor dilaporkan mengandung senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antibakteri namun belum dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi daya hambat ekstrak kulit batang kelor terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode pengujian dilakukan dengan terlebih dahulu mengisolasi senyawa metabolit sekunder pada sampel kulit batang kelor asal Kupang, NTT menggunakan teknik ekstraksi maserasi dengan pelarut metanol. Selanjutnya dilakukan pemisahan senyawa dengan teknik Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Kromatografi Lapis Tipis Preparatif (KLTP), kemudian diidentifikasi dengan UV-Vis. Hasil identifikasi diketahui bahwa sampel ekstrak metanol kulit batang kelor mengandung senyawa flavonoid golongan flavanon. Uji potensi daya hambat ekstrak kulit batang kelor dilakukan dengan menggunakan variasi konsentrasi ekstrak yaitu 10%, 20%, 30% dan 50%. Â Data hasil pengujian menunjukkan bahwa keempat konsentrasi ekstrak kulit batang kelor dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus ditandai dengan adanya daerah bening di sekitar sampel.
Â
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmad, A.R., Juwita, J., Ratulangi, S.A.D., dan Malik, A. (2016). Penetapan Kadar Fenolik dan Flavonoid Total Ekstrak Metanol Buah dan Daun Patikala (Etlingera elatior) menggunakan Spektrofotometri UV-Vis. Pharmaceutical and Research (Psr) , Vol. 2 (1), 1-10.
Dima, L.L., Fatimawali., dan Lolo, W.A. (2016). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera, L.) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. PHARMACON : Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT, Vol. 5 (2), 282-289.
Fauzan, Akhmad., Sri, S.D., dan Wildiani, W. (2019). Efektivitas Daya Hambat Ekstrak Etanol Bawang Daun (Aliium fistulosum, L.) terhadap Bakteri Salmonella typhi, Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Jurnal Labora Medika, 3(2019), 54-57.
Madduluri, S., Rao, K.B., dan Sitaram, B. (2013). In Vitro Evaluation of Antibacterial Activity of Five Indigenous Plants Extract Against Five Bacterial Pathogens of Human. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Science, Vol. 5(4), 679-684.
Manik, D.F., Triana, Hertiani., dan Hady, Anshory. (2014). Analisis Korelasi Antara Kadar Flavonoid dengan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi-Fraksi Daun Kersen (Muntingia calabura, L.) terhadap Staphylococcus aureus. Jurnal Khazanah, Vol. 6(2), 1-11.
Napitupulu, V.S., I Ketut, Berata., dan Ni Luh, E. S. (2014). Efektifitas Ekstrak Kulit Batang Kelor Terhadap Perubahan Histopatologi Testis Tikus yang diinduksi Aloksan. Jurnal Indonesia Medicus Veterinus 2014, 3(2), 155-162.
Trisunuwati, Pratiwi., dan Endang, Setyowati. (2017). Potensi Perasan Daun Binahong sebagai Antibakteri pada Kultur Media Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli penyebab Mastitis Klinis penyebab Mastitis Sapi Perah. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, Vol. 27(1), 18-27.
Refbacks
- There are currently no refbacks.