Implementasi dan Tantangan Kurikulum Merdeka di Era Digitalisasi SMPN 1 Suranenggala
Abstract
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum intakulikuler yang beragam. Di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik mempunyai waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Implementasi Kurikulum Merdeka menuntut satuan Pendidikan setiap jenjang agar memberikan fasilitas yang menunjang keberhasilan dalam pembelajaran. Adapun ciri dari Kurikulum Merdeka adalah: (1) Berbasis Proyek dan Karakter; (2) Fokus Pada Materi Esensial; dan (3) Fleksibilitas bagi Guru dan Siswa. Akan tetapi permasalahan sering di alami oleh para pendidik maupun pesrta didik. Para guru sebagai pendidik sering mengalami masalah dalam penerapan kurikulum dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan suatu kurikulum belum benar-benar dipahami dan diterapkan dengan baik, sudah muncuk kebijakan baru tentang perubahan kurikulum. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui implementasi dan tantangan kurikulum merdeka melalui pandangan peserta didik SMPN 1 Suranenggala. Metode penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data kusioner yakni dengan cara memberikan pertanyaan untuk dijawab oleh responden dengan media google form. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi dan tantangan kurikulum merdeka di era digitalisasi SMPN 1 Suranenggala dalam penyediaan sarana dan prasarananya yang mendukung dan memadai untuk pembelajaran di sekolah. Dari adanya teknologi digital yang dapat digunakan agar peserta didik lebih menguasai pembelajaran sesuai dengan kurikulum merdeka yang berfokus pada karakteristik dan dapat menciptakan hal baru melalui proyek yang dapat mengasah kemampuan peserta didik agar mempunyai pengetahuan baik materi maupun praktek dalam terlaksananya kurikulum merdeka di era digitalisasi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Hartawati, F., Karim, M. (2024). Tantangan guru dalam implementasi kurikulum merdeka di sekolah menengah pertama (SMP). Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, 14(1), 2549-2594.
Koesoema ,D. A. (2020). Merdeka Belajar. KOMPAS, 25 Februari, 6.
Kemendikbudristek. (2022). Salinan Lampiran Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Nomor 009/H/Kr/2022 tentang dimensi, Elemen dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kemendikbudristek.
Legi, H., Samosir, L., Tambunan, L.L. (2023). Manajemen konflik dalam implementasi merdeka di era digital. Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2(3), 196-203.
Mustagfiroh, S. (2020). Konsep “Merdeka belajar” Perspektif Aliran Progresivisme di Perguruan Tinggi. Jurnal studi Guru dan Pembelajaran,3(1),141-147.
Marisa, M. (2021). Inovasi Kurikulum “Merdeka Belajar” di Era Society 5.0. Santhet: (Jurnal sejarah, Pendidiikan dan Humaniora), 5(1), 72. https://doi.org/10.36526/js.v3i2.e-ISSN.
Pristiwanti, D., Badariah, B., Hidayat, S., Dewi, R. S. (2022). Pengertian Pendidikan. Jurnal pendidikan dan konseling, 4(6), 7911-7915.
Sugiyono (2015) Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,. Kualitatif dan R&D). Bandung : CV. Alfabeta.
Sherly, Dharma, E., & Sihombing, H. B. (2020). Merdeka belajar: kajian literatur. UrbanGreen Conference Proceeding Library, 1, 183–190.
Tanggur, F. S. (2023). Tantangan implementasi kurikulum merdeka bagi guru sekolah dasar di wilayah pedesan pulau sumba. Hinef : Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan, 2(2), 23-29.
Refbacks
- There are currently no refbacks.