Polemik Peresmian Wilayah Barus Sebagai Titik Nol Peradaban Islam Nusantara Oleh Presiden Joko Widodo

Samsul Bahri Hasibuan, Rizki Hamdan Saputra, Habibunnas h, Pajri Ainul Yakin

Abstract

Keputusan penetapan wilayah Barus di Tapanuli Tengah sebagai titik nol Islam Nusantara menimbulkan reaksi beragam dari sejarawan Indonesia. Selama ini yang masyarakat mengetahui Islam pertama kali masuk wilayah Indonesia adalah di Aceh. Tulisan bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai jejak masuknya ajaran Islam dan bukti penetapan Islam Nusantara serta polemik peresmian wilayah Barus sebagai titik nol oleh para sejarawan. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu metode penelitian sejarah. Adapun metode sejarah yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Barus merupakan wilayah yang mula-mula menerima dan di datangi Islam. Kemudian baru ke wilayah lain, yaitu ke Peureulak dan Pasai. Hanya saja, walaupun Barus yang mula-mula menerima Islam, tetapi umat Islam di sana tidak menghasilkan atau tidak membentuk kekuasaan atau kerajaan Islam sebagai kekuatan politiknya, tetapi masyarakat Islam di Peureulak lah yang sukses mencapai kekuatan politik Islam pertama di Nusantara. Banyak sejarawan yang tidak setuju dengan hal ini karena menganggap bertentangan dengan kesimpulan studi sejarah.

Keywords

Barus, Islam, Polemik.

Full Text:

PDF

References

Abdurrahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Logos Wacana Ilmu.

Amelia, P. (2017). Pengelolahan Warisan Budaya Kawasan Barus. Arkeologi Universitas Gadjah Mada.

Aziz, M. A. (1993). Diktat Mata Kuliah Dakwah. Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel.

Aziz, M. A. (2004). Ilmu Dakwah. Kencana.

Cahyadi, A. (2019). Pembangunan dan Pemberdayaan Manusia Melalui Dana Desa: Pola dari Masa Lalu Hingga Sinergiritas yang Rancu. Jurnal Ilmiah Syiar, 19(01), Hlm 49.

Danandjaja, J. (1991). Faklor Indonesia: Ilmu Gosip Dongeng dan Lain-Lain. PT. Temprint.

Drakard, J. (2003). Sejarah Raja-Raja Barus Dua Naskah dari Barus. Gramedia Pustaka Utama.

Dudung, A. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Logos Wacana Ilmu.

Ery Soedewo, D. (n.d.). Perekaman Peninggalan Sejarah Budaya Islam di Sumatera Utara.

Marwati Djoened Poesponegoro, N. N. (ed). (1984). Sejarah Nasional Indonesia II. Balai Pustaka.

Muchsin, M. A. (2018). Kesultanan Peureulak Dan Diskursus Titik Nol Peradaban Islam Nusantara. Journal Of Contemporary Islam And Muslim Societies, 2(2), Hlm 45.

Muhsin, M. A. (2018). Kesultanan Perureulak dan Diskursus Titik Nol Peradaban Islam Nusantara. Jurnal of Contomporary Islam and Muslim, 2(2), 220.

Omar, T. J. (1971). Ilmu Dakwah. Widjaya.

Pasaribu, J. (n.d.). Sejarah Ringkas Kota Barus Negeri Tua, Aej Dakka. Dokumen Tapanuli Tengah, tidak diterbitkan.

Pinem, M. (2018). Inskripsi Islam pada Makam-Makam Kuno Barus. Jurnal Lektur Keagamaan, 16(1), Hlm 109.

Zahra, F. (2018). Jejak Sejarah Pergeseran Identitas Agamis menjadi Pun-Kultur di Pati. AlA’Raf: Jurnal Pemikiran Dan Filsafat, XV(1), 80.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.