Dominasi Patriarki Dalam Tradisi Mendhak Sanggringan di Desa Tlemang Lamongan

Fika Nur Aghni Afifah, Budi Harianto

Abstract

This research examines the patriarchal dominance found in the Medhak Sanggring tradition in Tlemang Lamongan Village. Mendhak Sanggring is a tradition carried out to commemorate the death and graduation day of the village founder, Ki Buyut Terik. In its implementation, there are four traditional stages, namely sitting in the spring, cleaning the cungkup (grave), puppet performances and cooking goat meat, as well as cooking sanggring vegetables and visiting the grave. In practice, all stages are mostly carried out by men. Women are only assigned to strategic tasks such as cooking. This research uses descriptive qualitative methods with direct data collection techniques in the field, namely observation and interviews. The results of this research are that the people of Tlemang Village are not aware of the patriarchal culture contained in the Mendhak Sanggring tradition because the tradition has existed since before they were born. So the domination of men is always considered normal because the rules that have been applied since the past have been like that. Then, forms of male domination can be seen at every stage of the tradition, starting from forming a committee, sitting at the spring, cleaning the grave, to cooking sanggring vegetables.

Keywords

Mendhak Sanggring, Patriarchal Domination, Social Construction

Full Text:

PDF

References

Abdussamad, H. Z., & Sik, M. S. (2021). Metode penelitian kualitatif. CV. Syakir Media Press.

Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak (Jejak Publisher).

Augristina, M. (2014). Makna Tradisi “Dekahan†Bagi Masyarakat Desa Pakel (Studi Fenomenologi Tentang Alasan Masyarakat Melestarikan Tradisi Dekahan Dan Perilaku Sosial Yang Ada Didalamnya Pada Masyarakat Desa Pakel, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali). SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant.

Awalin, F. R. N. (2018). Slametan: Perkembangannya Dalam Masyarakat Islam-Jawa Di Era Mileneal. Jurnal Ikadbudi, 7(1).

Chabibi, M. (2021). Ulama Perempuan Indonesia: Resistensi Terhadap Konstruksi Sosial Patriarki. Asketik: Jurnal Agama Dan Perubahan Sosial, 5(1).

Darmayoga, I. K. A. (2021). Perempuan Dan Budaya Patriarki Dalam Tradisi, Keagamaan Di Bali (Studi Kasus Posisi Superordinat dan Subordinat Laki-Laki dan Perempuan. Danapati: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(2), hal 139-152.

Eprilianto, D. F., Pradana, G. W., Megawati, S., Febriyanti, E., Shobirin, D. R., & Sajida, R. H. (2023). Pendampingan Pengembangan Desa Wisata Budaya Lokal Di Desa Tlemang Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(3).

Hayati, Y. I. N., & Hanif, M. (2019). Upacara Mendhak Ki Buyut Terik (Studi Nilai Budaya Dan Potensinya Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah). Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 9(1).

Liliweri, A. (2021). Antara Nilai, Norma dan Adat Kebiasaan: Seri Pengantar Studi Kebudayaan. Nusamedia.

Patience, A. O. (2023). Folk music, tradition and gender stereotypes: A feminist analysis of the work of a Nigerian folk icon. International Journal of Sociology and Anthropology, 15(1).

Peter L Berger, T. L. (2012). Tafsir Sosial Atas Kenyataan Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3S Jakarta, IKAPI.

Rudjati, B. D. (1991). Upacara Tradisional Mendhak I Nyanggring Didesa Tlemang, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Propinsi Jawa Timur . Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Sejarah Dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi Dan Pembinaan Nilal-Nilai Budaya.

Sulaiman, A. Memahami Konstruksi Sosial Peter L. Berger. Jurnal Society, 6(1).

Sulistyowati, Y. (2021). Kesetaraan gender dalam lingkup pendidikan dan tata sosial. Ijougs: Indonesian Journal of Gender Studies, 1(2).

Yayasan Bakti. (2020). Perempuan, Mayarakat Patriarki, Dan Kesetaraan Gender. Makassar: Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.