Representasi Feminisme dalam Cerpen Rasa Karya Putu Wijaya

Riska Noviyanti Risma Dianti, Lailatul Fitriyah

Abstract

Persoalan tentang perempuan merupakan persoalan yang menyangkut hak-hak dasar perempuan sebagai makhluk ciptaan tuhan. Jika pada umumnya, karya sastra feminisme hanya muncul dari kelompok pengarang perempuan, maka saat ini feminisme dalam bentuk karya sastra juga muncul dari pengarang pria. Penelitian ini berfokus pada representasi feminisme dalam cerpen Rasa karya Putu Wijaya. Penelitian   ini   menggunakan   pendekatan   feminisme.   Metode   yang digunakan   untuk menganalisis cerpen Rasa Putu Wijaya adalah metode deskritif kualitatif yang memberikan gambaran terkait kejadian yang ada berdasarkan hasil interpretasi tanpa pelibatan perhitungan angka-angka untuk memperoleh kesimpulan penelitian. Cerpen Rasa karya Putu Wijaya menceritakan tentang pengalaman seorang bapak yang menyadari ketidakpekaannya terhadap perasaan anak perempuannya, Ami. Bapak tersebut, dalam usahanya memuji seorang doktor muda, tanpa disadari telah menyakiti perasaan Ami dan istri tercintanya. Melalui kejadian tersebut, terungkap bahwa Ami sebenarnya tidak marah, melainkan ibunya yang menyuruhnya untuk tidak makan malam bersama dan menginap di rumah temannya. Dengan kebijaksanaan Ami, bapak menyadari kesalahannya dan meminta maaf, merenungkan betapa ia belum sepenuhnya mengerti perasaan dan kebutuhan keluarganya. Akhirnya, bapak menyadari pentingnya bersyukur atas kehadiran keluarga yang menyayanginya, khususnya istri dan anak perempuannya.

Keywords

feminisme, perempuan, cerpen

Full Text:

PDF

References

Persoalan tentang perempuan merupakan persoalan yang menyangkut hak-hak dasar perempuan sebagai makhluk ciptaan tuhan. Jika pada umumnya, karya sastra feminisme hanya muncul dari kelompok pengarang perempuan, maka saat ini feminisme dalam bentuk karya sastra juga muncul dari pengarang pria. Penelitian ini berfokus pada representasi feminisme dalam cerpen Rasa karya Putu Wijaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan feminisme. Metode yang digunakan untuk menganalisis cerpen Rasa Putu Wijaya adalah metode deskritif kualitatif yang memberikan gambaran terkait kejadian yang ada berdasarkan hasil interpretasi tanpa pelibatan perhitungan angka-angka untuk memperoleh kesimpulan penelitian. Cerpen Rasa karya Putu Wijaya menceritakan tentang pengalaman seorang bapak yang menyadari ketidakpekaannya terhadap perasaan anak perempuannya, Ami. Bapak tersebut, dalam usahanya memuji seorang doktor muda, tanpa disadari telah menyakiti perasaan Ami dan istri tercintanya. Melalui kejadian tersebut, terungkap bahwa Ami sebenarnya tidak marah, melainkan ibunya yang menyuruhnya untuk tidak makan malam bersama dan menginap di rumah temannya. Dengan kebijaksanaan Ami, bapak menyadari kesalahannya dan meminta maaf, merenungkan betapa ia belum sepenuhnya mengerti perasaan dan kebutuhan keluarganya. Akhirnya, bapak menyadari pentingnya bersyukur atas kehadiran keluarga yang menyayanginya, khususnya istri dan anak perempuannya.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.