PKM Penjahit Surabaya Provinsi Jawa Timur Dalam Meningkatkan Pendapatan Berbasis Manajemen Produksi dan Pemasaran
Abstract
Permasalahan yang dihadapi oleh beberapa penjahit adalah memindah mesin jahit dari tempat penyimpanan dengan tempat kerja kurang lebih 100 m. Hal ini terasa sulit karena sebagian besar mesin jahit bekas sehingga tidak memiliki roda yang memadai. Ini masalah pertama yang dihadapi oleh beberapa penjahit. Permasalahan kedua adalah tempat penitipan mesin jahit di area terbuka sehingga bila hujan dapat merusak mesin jahit. Apalagi mayoritas adalah mesin jahit bekas. Sedangkan permasalahan ketiga adalah jam buka tidak seragam dan tidak adanya banner di masing-masing penjahit. Akibatnya banyak masyarakat yang tidak tahu kapan buka dan tutup. Bagi masyarakat yang dekat dengan lokasi akan mudah. Namun bagi masyarakat yang belum tahu akan sedikit mengalami kesulitan dan bahkan kecewa. Para          penjahit selain  menjahit di komplek toko pasar Simomulyo juga menjahit di rumah. Solusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut kami tim pengusul PKM mengusulkan untuk membuat roda kaki mesin jahit untuk memudahkan saat memindah dari tempat penyimpanan ke lokasi penjahit atau sebaliknya. Melalui roda kaki mesin jahit akan mengurangi permasalahan pertama. Langkah kedua adalah dengan membuat penutup mesin jahit dari terpal yang didesain dapat menutup mesin jahit sehingga tidak terkena hujan yang dapat merusak mesin jahit. Langkah berikutnya adalah membuat banner untuk dipasang di masing-masing penjahit. Melalui banner yang berisikan nama penjahit jam buka dan tutup serta nomor hanphone akan memberikan kemudahan bagi masyarakat. Melalui ketiga cara tersebut diharapkan akan meningkatkan pendapatan para penjahit. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu mitra mengatasi permasalahan pada aspek produksi dan manajemen usaha. Metode atau pendekatan yang yang dilakukan adalah diskusi, pelatihan dan pendampingan, serta penambahan/pengadaan peralatan dan perlengkapan usaha untuk m1emotivasi mitra dalam mencapai keberhasilan usahanya. Metode atau pendekatan yang yang dilakukan adalah diskusi, pelatihan dan pendampingan, serta penambahan/pengadaan peralatan dan perlengkapan usaha untuk memotivasi mitra dalam mencapai keberhasilan usahanya. Hasil dan luaran yang dicapai adalah 1) Mitra mendapatkan penambahan alat produksi seperti roda mesin jahit mesin jahit dan tutup terpal plastik untuk tempat penyimpanan mesin jahit dan banner 2) Mitra mendapatkan pelatihan dan pendampingan pembuatan catatan atau laporan keuangan, manajemen pemasaran dan 3) Mitra mampu meningkatkan keterampilan, kualitas produk, kuantitas produk, jenis produk, kapasitas produksi, aset dan pendapat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Kusuma, W. A. (2016). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha pada Mahasiswa S1 FEB Unud. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(1), 678–705
Pujiastuti, E. E. (2013). Pengaruh kepribadian dan lingkungan terhadap intensi berwirausaha pada usia dewasa awal. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, 2(1), 8. https://doi.org/10.20885/ajie.vol2.iss1.art1
Wediawati, B., & Setiawati, R. (2015). IbM Kelompok Usaha Bersama Perempuan Kepala Keluarga (Kube-Pekka) di Kecamatan Telanai Pura Kota Jambi. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 30(1), 10–17.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Bambang Purwoko, Ahmad Gamal, Wiwik Prihartanti, Agus Rahmanto, Desak Gede Suasridewi
E-ISSN :2986-7002