Hagiografi Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri dalam Proses Pendirian Kota Pontianak Tahun 1192-1778 M

Ridwan Harun, Ajid Thohir, Asep Achmad Hidayat

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengisahkan hagiografi dari seorang pendiri Kesultanan Kadriah Pontianak bernama Sultan Syarif Abdurrahman al-Qadri. Adapun metode yang digunakan  adalah Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan folklore (tradisi lisan). Karena dalam folklor terkandung unsur-unsur budaya lisan, maka dalam hal ini diambil dua narasumber yang merupakan keturunan dari Sultan Syarif Abdurrahman al-Qadri, bernama Syarif Iskandar dan Syarif Ahmad. Adapun hasil dari pembahasan ini yaitu sebuah urban legend atau legenda masyarakat urban di daerah Kalimantan Barat mengungkap asal-usul nama Pontianak. Disebutkan jika nama Pontianak berasal dari kata Kuntilanak, sosok makhluk astral yang digambarkan berjenis kelamin perempuan dan berambut panjang. Syarif Abdurrahman terpaksa melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu itu sekaligus menandakan di mana meriam itu jatuh, maka di sanalah wilayah kesultanannya didirikan. Sultan berhasil mengalahkan hantuk Kuntilanak tersebut dan mendirikan Kesultanan Pontianak. Tembakan meriam Sultan dan pengikutnya tersebut sampai saat ini sudah menjadi sebuah tradisi warga Pontianak, terutama dalam menyambut hari raya Idul Fitri dan dijadikan sebagai ajang perlombaan meriam karbit sehingga menjadi sebuah destinasi wisata warga lokal

Keywords

Hagiografi, Syarif Abdurrahman al-Qadri, Pontianak.

Full Text:

PDF

References

Ansar Rahman. (2000). Perspektif Sejarah Berdirinya Kota Pontianak. Pontianak: Romeo Grafika Pontianak.

E.B. Kielstra. (1889). Bijdragen tot de geschiedenis van Borneo's Westerafdeling XVI. Leiden: E.J Brill.

Enthoven, J.J.K. (1902). Brijdragen Tot De Geographie Van Borneos Wester Afdeeling Dell II. Leiden: D.J. Brill.

Hasanuddin. (2014). Pontianak Masa Kolonial. Pontianak: Penerbit Ombak.

Jeyamalar Kathirithamby-Wells. (2009). “Strangers and Stranger-Kings: The sayyid in Eighteenth Century Maritime Southeast Asia,†Journal of Southeast Asian Studies: Vol. 40, No. 3,

Lexy J Moleong. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pemerintah kota Pontianak. (2016). “Kota Pontianak dalam angka†diakses dari http://bappeda.pontianakkota.go.id/statis-24-sosialbudaya.html, pada 25 Januari 2022.

Sartono Kartodirjo. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 Dari Emporium Sampai Imperium. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Sirrullah Bin Syaiful Syuriansyah. (2019). Sejarah Kesultanan Kadriah Pontianak 1778 M - 2017 M, Skripsi: UIN Sunan Ampel Surabaya.

Veth, P.J. (2012). Borneo Bagian Barat: Geografis, Statistik, Historis Jilid 1. Pontianak: Institut Dayakologi.

Veth. P.J. (1856). Borneo’s Wester-Afdeeling, Geographisch, Statistich, Historisch 2de Deel. Zaltbommel: Joh Noman en Zoon.

Wawancara Syarif Ahmad tanggal 1 Oktober 2022 via Whaatshap.

Wawancara Syarif Iskandar tanggal 1 Oktober 2022 via Whaatshap.

https://hidmahamaliah.blogspot.com/2017/10/pengertian-hagiografi.html, diakses tanggal 03 Oktober 2022, pukul 17.12 Wib.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.