Revitalisasi Sistem Among Ki Hadjar Dewantara dalam Paradigma Baru Kurikulum Merdeka

Farizatul Qamariyah, Novy Eurika, Anisa Faradila

Abstract

The Among system is a way of educating children based on the independence and freedom of students so that they can grow according to their personal nature. The among system can create an independent spirit, so students can be independent and more courageous in learning according to their wishes. Currently, the among system is starting to be forgotten because Indonesian education is developing in a modern way by applying foreign education. This phenomenon causes learning to be not persuasive and educative, so it is necessary to revitalize the among system through an independent curriculum so that it can bring change and respond to the challenges of the times. This type of research used is qualitative research literature study. The results of the study show that the among system can be reapplied through the independent curriculum, in which this curriculum carries the concept of independent learning with flexible and essential material, student-centered learning, and in accordance with the interests, talents and potential of students. Differentiated learning is one way to revive the among system in education. Learning facilitates the needs of students, so that students can develop their interests, talents and potential independently.

Keywords

Among System; Revitalization; Kurikulum Merdeka

Full Text:

PDF

References

Ayu Sri Wahyuni. (2022). Literature Review: Pendekatan Berdiferensiasi Dalam Pembelajaran IPA. Jurnal Pendidikan Mipa, 12(2), 118–126. https://doi.org/10.37630/jpm.v12i2.562

Dewantara, K. H. (1977). Majlis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Dwi Astuti, K., & Arif, M. (2021). Kontekstualisasi Nilai-Nilai Pendidikan Ki Hajar Dewantara Di Era Covid 19. Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata, 2(2), 202–207. https://doi.org/10.51494/jpdf.v2i2.345

Firdiansah, F. (2013). Pendekatan Sistem Among Pada Proses Pembelajaran Di Smk Taman Siswa Kediri Tahun 2006 – 2012/2013 Dalam Dinamika Modernisasi. AVATARA, E-Journal Pendidikan Sejarah, 1(3), 607–614.

Halqi, M., Muliadi, A., Yusuf, Y., & Mahsul, A. (2022). Pendidikan Sistem Among dalam “ Tasrih Wasiat Renungan Masa †Karya Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid 1. Multi Discere Journal, 1(1), 31–40.

Herwina, W. (2021). Optimalisasi Kebutuhan Murid Dan Hasil Belajar Dengan Pembelajaran Berdiferensiasi. Perspektif Ilmu Pendidikan, 35(2), 175–182. https://doi.org/10.21009/pip.352.10

Irawati, D., Masitoh, S., & Nursalim, M. (2022). Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara sebagai Landasan Pendidikan Vokasi di Era Kurikulum Merdeka. JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala, 7(4), 1015–1025. https://doi.org/10.58258/jupe.v7i4.4493

Jumiarti, D. N. (2023). Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Tentang Merdeka Belajar Di Taman Siswa 1922-1932. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 9(1), 243–252. https://doi.org/10.58258/jime.v9i1.4465

Marliani, L., & Djadjuli, R. D. (2019). Menakar Trilogi Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara Di Era Globalisasi. Kebijakan : Jurnal Ilmu Administrasi, 10(2), 74. https://doi.org/10.23969/kebijakan.v10i2.1654

Mudana, I. G. A. M. G. (2019). Membangun Karakter Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Jurnal Filsafat Indonesia, 2(2), 75–81. https://doi.org/10.23887/jfi.v2i2.21285

Noventari, W. (2020). Konsepsi Merdeka Belajar Dalam Sistem Among Menurut Pandangan Ki Hajar Dewantara. PKn Progresif: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Kewarganegaraan, 15(1), 83. https://doi.org/10.20961/pknp.v15i1.44902

Nur Wangid, M. (2019). Prokrastinasi akademik: perilaku yang harus dihilangkan. TAZKIYA: Journal of Psychology, 2(2), 235–248. https://doi.org/10.15408/tazkiya.v2i2.10772

Presiden Republik Indonesia. (2003). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003. In Ekombis Sains: Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Bisnis (Vol. 2, Issue 1, pp. 39–45).

Rahayu, R., Rosita, R., Rahayuningsih, Y. S., Hernawan, A. H., & Prihantini, P. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Penggerak. Jurnal Basicedu, 6(4), 6313–6319. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3237

Sari, L., Asiyah, S., Murjainah, & Wardiah, D. (2020). Studi Kemampuan Berpikir Spasial Siswa Kelas X pada Mata PElajaran Geografi di SMA Negeri 2 Muara Pinang. Jurnal Swarnabhumi, 5(1), 63–68.

Setiawan, S. A., & Pujiono, A. (2022). Konsep Merdeka Belajar Menurut Ki Hajar Dewantara pada Kurikulum Merdeka dan Implementasinya dalam PAK di Sekolah. EKLESIA, 1(1), 45–56.

Soeratman, D. (1989). Ki Hajar Dewantara. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional.

Soleman, N. (2020). Dinamika Perkembangan Kurikulum Indonesia. Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan Keislaman, 12(1), 1–14.

Susanto, Y. H., & Jaziroh, A. (2017). Pemahaman dan Penerapan Sistem Among Ki Hadjar Dewantara pada Usia Wiraga. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(2), 119–127. https://doi.org/10.23917/indigenous.v2i2.4463

Wahyuningsari, D., Mujiwati, Y., Hilmiyah, L., Kusumawardani, F., & Sari, I. P. (2022). Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Rangka Mewujudkan Merdeka Belajar. Jurnal Jendela Pendidikan, 2(4), 529–535. https://www.ejournal.jendelaedukasi.id/index.php/JJP/article/view/6

Wiryopranoto, S., Herlina, N., D., M., & Tangkilisan, Y. B. (2017). Ki Hajar Dewantara pemikiran dan perjuangannya. In Museum Kebangkitan Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Vol. 1).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.