Analisa Kejadian Mal Nutrisi Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cilimus Kabupaten Garut
Abstract
Gizi merupakan salah satu faktor penentu untuk mencapai kesehatan yang prima dan optimal. Malnutrisi yaitu adanya kekurangan, kelebihan atau ketidak seimbangan asupan energi atau nutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Tejadinya malnutrisi tidak hanya disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi, terdapat faktor-faktor lainnya seperti adanya paparan patogen, akses terhadap perawatan kesehatan dan kemiskinan. Berdasarkan studi pendahuluan Desa Lengkongjaya dari jumlah balita sebanyak 665 terdapat 5 balita yang mengalami gizi buruk dan 65 balita yang mengalami gizi kurang. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malnutrisi pada balita di Wilayah kerja Puskesmas Karangmulya. Desain penelitian yang digunakan yaitu desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode case control. Populasi pada penelitian ini orang tua dengan anak balita umur 0-59 sebanyak 70 orang kasus dan 70 control, teknik sampel menggunakan total sampling. Instrument yang digunakan berupa kuesioner yang telah di uji Validitas dan Reliabilitas. Analisis data menggunakan uji Chy Square Test. Hasil Penelitian Didapatkan distribusi 50% mengalami malnutrisi, 52,9% responden memiliki pengetahuan rendah, 55,0% memiliki pendapatan, 53,6% memeiliki jumlah keluarga besar, 57,1% ketersediaan pangan kurang, 98,6% responden tidak mengalami penyakit infeksi dan 91,4% responden berada pada lingkungan yang sehat. Hasil analisis bivariat menunjukkan pengetahuan mendapat nilai p-value 0,004, pendapatan keluarga p-value 0,041, besar keluarga p-value 0,000 dan ketersediaan pangan (p-value 0,010). Kesimpulannya Terdapat hubungan antara pengetahuan, pendapatan keluarga, besar keluarga dan ketersediaan pangan terhadap kejadian malnutrisi. Kami menyarankan bagi masyarakat khususnya ibu-ibu yang mempunyai anak balita supaya lebih aktif dalam mengikuti kegiatan posyandu setiap bulannya untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan lebih aktif dalam mencari informasi tentang gizi balita melalui penyuluhan oleh tenaga kesehatan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alexander, M, Corrigan, A, Gorski, L, Hanskins, J., & Perucca, R. 2010, Infusion
Anonim, 2021, 17,7% Balita Indonesia Masih Mengalami Masalah Gizi | Databoks. (n.d.).Retrieved May 3, 2021, from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/01/25/177-balita-indonesia-masih-mengalami-masalah-gizi
Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rhineka Cipta
Badan Perencana Pembangunan Nasional. Rencana Aksi Nasional Pangan dan
Costy P, 2013, Simposium Ilmiah Teknologi Mutakhir sebagai Perlindungan Dari Kuman dan Perannya dalam Mencegah Infeksi Nosokomial, Jakarta.
Darmadi, 2008, Infeksi Nosokomial : Problematika Dan Pengendalian. Jakarta: Penerbit Salemba Jakarta
Darmawan, 2008. Phlebitis: Apa Penyebab dan Bagaimana Cara Mengatasinya. http://www.otsuka.co.id. Diakses pada tanggal 05 Juni 2021
Departemen Kesehatan RI, 2011, Cuci Tangan Pakai Sabun Dapat Mencegah Berbagai Penyakit. From http://www.depkes.go.id. Diakses 13 Juni 2012.
Dougherty, L., 2008, Akses Vena Sentral: Perawatan dan Tata Laksana, Jakarta: Erlanggam 6-21.
Gandini, Andi Lis Arming, Umi Kalsum, and Sutrisno Sutrisno. "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Malnutrisi Pada Balita." MNJ (Mahakam Nursing Journal) 1.2 (2017): 90-98.
Gizi 2006-2010. [online]2015[cited 2015 october 5]. Available from: www.bapedda.jabarprov.go.id.
Hadaway, 2013, Technology of flushing Vascular Access Device. Journal of infusion nursing 29 (3), 137-145.
Hankins, J., Lonsway, R.A.W., Hendrick, C.& Predue, M.B. 2010. Infusion Therapy Second Edition. WB Saunders Company
Hastono, 2011, Analisa Data Kesehatan: Basic Data Analysis for Health Research Training. Depok: University of Indonesia. P. 61.
Hoq, M., Ali, M., Islam, A., & Banerjee, C., 2019, Risk factors of acutemalnutrition among children aged 6–59 months enrolled in a community based programme in Kurigram, Bangladesh : a mixed-method matchedcase-control study.2, 1–7.
Ibrahim, M. K., Zambruni, M., & Melby, C.L. 2017, Crossm Impact of Childhood Malnutrition on Host Defense and Infection.30(4), 919–971
Isnansyah, Y, 2006, Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Bawah Lima Tahun di Desa Tinggarjaya Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas. Skripsi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Marmi, 2017, Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ngaisyah Dewi, 2016, Hubungan Riwayat Lahir Stunting dan BBLR Dengan Status Gizi Anak Balita Usia 1-3 Tahun di Potorono Batu Yogyakarta. Jurnal Medika Respati Vol. XI No.2. 2016.
Nugrahaeni, et. al., 2020, The Risk Factor Related Malnutrition In Children Age 24–59 Month In Public Health Center Cimahi Selatan." Jurnal Kesehatan Indra Husada, 8.2.
Nursalam dan Ninuk Dian Kurniawati. 2007. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi HIV AIDS. Jakarta: Salemba Medika.
Nursing Society, Infusion Nursing: An Evidence-based Approach. Third Eddition. St. Louis; Mosby Elsevier
Sugiyono. 2017. Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung. Cv. Alfabeta.
Susiati, Maria. 2008. Keperawatan Keterampilan Dasar. Jakarta. Erlangga Medical Series.
UNICEF: 700 Juta Balita Di Dunia Alami Gizi Buruk. (n.d.). Retrieved May 3, 2021, from https://dunia.rmol.id/read/2019/10/16/406618/unicef-700-juta-balita-di-dunia-alami-gizi-buruk Walson, J. L., & Berkley, J. A. (2018).The impact of malnutrition on childhood infections
Refbacks
- There are currently no refbacks.